KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan
kehadirat Tuhan
yang Maha Esa, karena atas hidayah dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah kewirausahaan yang berjudul “Pemanfaatan
Limbah Kertas”
ini tepat pada waktunya.
Semoga makalah kewirausahaan ini
dapat memberikan informasi dan inspirasi kepada pembaca mengenai cara mendaur
ulang limbah kertas dan beraneka ragam kerajinan tangan yang dapat dibuat dari
limbah kertas yang banyak terdapat di sekitar kita agar memiliki nilai ekonomis
dan turut membantu menjaga kebersihan lingkungan.
Tak lupa ucapan terima kasih penulis
ucapkan kepada dosen pengampuh yang telah memberi kontribusi dalam pembuatan
makalah kewirausahaan ini.
Kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan dalam menunjang makalah berikutnya agar lebih baik.
Demikianlah
kata pengantar ini. Semoga makalah ini dapat
diterima dan bermanfaat bagi para pembaca.
Pontianak, Desember 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………… i
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………….. ii
BAB.
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang……………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan
Masalah……………………………………………………. 3
1.3 Tujuan………………………………………………………………… 3
BAB.
II LANDASAN TEORI……………………………………………………. 5
BAB.
III PEMBAHASAN
3.1
Sumber Limbah Kertas............................................................................ 7
3.2
Dampak Adanya Limbah Kertas............................................................. 7
3.3
Manfaat Dari Limbah Kertas................................................................... 8
3.4
Proses Pengolahan Limbah Kertas Menjadi Barang
Bernilai Guna........ 9
3.5
Produk Yang Dihasilkan Dari Proses Daur Ulang Limbah
Kertas.......... 9
3.6
Keuntungan Menggunakan Produk Daur Ulang...................................... 13
3.7
Target Pemasaran Dari Produk Daur Ulang Limbah
Kertas.................... 14
3.8
Strategi Pemasaran Produk Daur Ulang Limbah Kertas.......................... 14
3.9
Prospek Dalam Pengembangan Produk Daur Ulang................................ 15
3.10
Tantangan Mengembangkan Produk Daur Ulang.................................. 15
3.11
Cara Menghadapi Tantangan.................................................................. 16
BAB.
IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan……………………………………………………………. 17
4.2 Saran…………………………………………………………………... 17
DAFTAR
PUSTAKA………………………………….………………………….. 18
BAB. I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengetahui info dan berita mengenai berbagai hal
merupakan kebutuhan setiap manusia. Kemudahan akses informasi sekarang ini
memudahkan orang untuk mengetahui kabar terkini bahkan hingga ke tempat yang
jauh sekalipun. Ada banyak media informasi misalnya televisi, radio, internet,
majalah, buku, maupun koran. Koran merupakan salah satu media informasi yang
tidak pernah hilang dalam kehidupan manusia. Sampai saat ini koran merupakan
salah satu media informasi yang cukup diminati masyarakat. Bahkan tidak sedikit
orang yang berlangganan koran untuk mengetahui informasi terbaru. Namun,
setelah dibaca, orang sering mengabaikan koran tersebut, bahkan membuangnya.
Jika koran itu diabaikan, maka lama-kelamaan akan menumpuk dan mengotori rumah.
Biasanya, orang akan menjualnya ke tukang loak.
Hal ini memang merupakan sebuah solusi praktis yang
cukup baik. Tetapi, koran-koran bekas yang awalnya hanya mengotori rumah itu
dapat manusia olah menjadi barang-barang yang memiliki fungsi sehingga bisa
dipakai serta mempunyai nilai seni dan nilai ekonomis yang tinggi. Koran bekas
tersebut dapat diolah menjadi berbagai macam produk kerajinan seperti kap
lampu, vas bunga, tempat tisu, tempat majalah, keranjang buah, tempat pensil,
baki, keranjang sampah, dompet, wadah perhiasan, wadah telepon genggam, tempat
pakaian kotor, asbak, dan hiasan dinding. Bukan hanya koran sebetulnya, tetapi
juga kertas bekas. Kertas bekas saat ini juga dapat didaur ulang.
Kertas daur ulang
saat ini, bukan menjadi produk yang asing lagi. Pasalnya banyak beragam
produk kerajianan dan souvenir menggunakan bahan bekas, salah satunya yaitu
kertas bekas. Beragam produk kerajinan dan souvenir yang menggunakan kertas
daur ulang sebagai bahan baku utamanya banyak ditemukan di berbagai tempat.
Seperti yang telah diketahui, negara Indonesia selain dalam kategori pengguna
plastik yang begitu besar, ternyata juga merupakan salah satu yang menggunakan
atau mengkonsumsi kertas dalam jumlah yang sangat besar. Contoh dalam kehidupan
sehari-hari, jika sedang belajar di sekolah, manusia pasti banyak memiliki
tulisan-tulisan, catatan ataupun latihan-latihan di buku tulis, yang apabila
buku sudah habis pasti diterlantarkan begitu saja atau bahkan mungkin sebagian
ada yang dibuang. Jadi, pasti banyak kertas yang terbuang sia-sia. Begitu juga
koran-koran atau brosur-brosur, pasti untuk yang berlangganan koran atau sering
mendapatkan brosur yang sudah tidak terpakai dibiarkan menumpuk begitu saja
atau bahkan dibuang sembarangan. Padahal kertas-kertas dari buku-buku bekas
atau koran-koran bekas dan brosur-brosur juga dapat dimanfaatkan dengan cara didaur
ulang. Daripada dijual ke penjual koran bekas, lebih baik dimanfaatkan agar
menjadi barang baru yang memiliki nilai jual tinggi.
Kesenian dari kertas bekas adalah salah satu jenis
hasil karya seni oleh individu ataupun kelompok dimana bahan-bahannya terdiri
dari barang-barang bekas. Kertas-kertas yang dijadikan karya seni ini adalah
bentuk pemanfaatan, penghematan, dan gerakan untuk menjaga lingkungan. Banyak
orang yang sering membuang barang-barang bekas ke tempat sampah, padahal
sebagian masih dapat dimanfaatkan. Barang-barang ini sebenarnya layak untuk
orang lain, oleh sebab itu harus jeli memanfaatkan kertas-kertas tersebut.
Pemanfaatan kertas bekas perlu dilakukan karena selain untuk menghemat, berarti
juga telah turut menjaga lingkungan.
Tak ada rotan, akarpun jadi, begitulah bunyi salah
satu peribahasa Indonesia yang mengandung makna dalam keadaan terpaksa,
maksudnya adalah manusia harus kreatif untuk bisa memecahkan masalah yang
sedang dihadapi dengan menggunakan alat atau cara-cara yang tidak biasa.
Peribahasa ini tepat digunakan untuk kesenian dari kertas bekas, karena barang
yang unik itu tidak hanya dibuat dengan menggunakan bahan dan teknologi yang
tinggi. tetapi manusia bisa memanfaatkan barang bekas dengan cara yang sangat
sederhana. Beberapa contoh barang bekas yang ada di lingkungan sekitar, kardus
bekas, kertas bekas atau koran bekas, dapat dimanfaatkan menjadi barang yang
mempunyai nilai estetika.
Kertas merupakan salah satu komoditi yang sangat
dibutuhkan oleh hampir seluruh umat manusia didunia. Kehidupan modern
sehari-hari kini tidak bisa lepas dari kertas yang bahan bakunya sebagian besar
kayu hasil tebangan pohon dari hutan. Dengan demikian, makin boros masyarakat
memakai kertas, makin banyak pohon yang harus ditebang untuk dijadikan bubur
calon kertas. Jadi dapat dibayangkan apabila penggunaan kertas hanya dipenuhi
oleh serat asli maka akan berdampak langsung pada kelestarian lingkungan hidup.
Dan dari semua kertas yang dikonsumsi tersebut hanya sebagian kecil yang
kembali ke pabrik untuk didaur ulang karena terjadi benturan kepentingan dengan
penggunaan lain oleh masyarakat. Namun demikian bukan berarti kertas yang tidak
kembali ke pabrik kertas tersebut sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat.
Kertas bekas yang tidak bermanfaatkan karena satu dan lain hal akhirnya akan
bermuara ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sehingga akan menambah volume sampah
dan memperpendek umur TPA itu sendiri.
Pengolahan yang dibuat sesuai dengan prosedur
makalah ini berguna untuk mengurangi jumlah limbah kertas yang ada di
masyarakat yang biasanya menjadi sumber penyakit sehingga juga mengurangi
resiko terkena penyakit bagi masyrakat. Selain itu, hasil pengolahan juga dapat
dijadikan suatu hiasan dinding sehingga sampah yang sebelumnya tidak memiliki
nilai manfaat berubah menjadi benda yang memberi keindahan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari
latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Dari
mana sumber limbah kertas berasal?
2. Apa
dampak adanya limbah kertas?
3. Apa
manfaat dari limbah kertas?
4. Bagaimana
proses pengolahan limbah kertas menjadi barang bernilai guna?
5. Apa
saja produk yang dihasilkan dari proses daur ulang limbah kertas?
6. Apa
keuntungan menggunakan produk daur ulang dari limbah kertas?
7. Siapa
target pemasaran dari produk daur ulang limbah kertas?
8. Bagaimana
strategi pemasaran produk daur ulang limbah kertas?
9. Bagaimana
prospek dalam pengembangan produk daur ulang limbah kertas?
10. Apa
saja tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan produk daur ulang limbah
kertas menjadi produk bernilai ekonomis?
11. Bagaimana
cara menghadapi tantangan tersebut?
1.3 Tujuan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk
mengetahui sumber limbah kertas berasal.
2. Untuk
mengetahui dampak adanya limbah kertas.
3. Untuk
mengetahui manfaat dari limbah kertas.
4. Untuk
mengetahui proses pengolahan limbah kertas menjadi barang bernilai guna.
5. Untuk
mengetahui produk yang dihasilkan dari proses daur ulang limbah kertas.
6. Untuk
mengetahui keuntungan menggunakan produk daur ulang dari limbah kertas.
7. Untuk
mengetahui target pemasaran dari produk daur ulang limbah kertas.
8. Untuk
mengetahui strategi pemasaran produk daur ulang limbah kertas.
9. Untuk
mengetahui prospek dalam pengembangan produk daur ulang limbah kertas.
10. Untuk
mengetahui tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan produk daur ulang limbah
kertas menjadi produk bernilai ekonomis.
11. Untuk
mengetahui cara menghadapi tantangan tersebut.
BAB. II
LANDASAN TEORI
Sampah merupakan hal kecil yang sering
dilupakan, namun dapat menjadi masalah yang sangat besar apabila tidak
ditangani secara serius. Dalam hal ini sampah plastik dan kertas merupakan
masalah utama yang sering ditemui masyarakat, hal ini dikarenakan plastik dan
kertas merupakan benda yang paling banyak digunakan manusia dan tentunya paling
banyak dibuang dan menghasilkan sampah. Saat mendengar kata sampah mungkin hal
yang ada di benak kita hanyalah benda kotor dan tidak berguna. Namun anggapan
seperti itu tidak selalu benar, sampah juga dapat dimanfaatkan untuk menjadi
barang yang bernilai jual dan menguntungkan.
Salah satunya kertas daur ulang, kertas
daur ulang merupakan produk dari bahan kertas bekas. Bahan untuk membuat kertas
daur ulang dapat berupa sampah koran, kardus, dan lain-lain. Untuk membuat
kertas daur ulang tidak membutuhkan proses yang rumit dan bahan yang mahal.
Tahapan pertama kertas bekas yang sudah dikumpulkan, direndam dalam air untuk
menghancurkan kertas. Kemudian, kertas yang sudah hancur kemudian dicampur
dengan lem. Setelah melalui tahap pencampuran, adonan tersebut kemudian dicetak
menggunakan cetakan khusus agar rapi dan tipis. Setelah dicetak kertas kemudian
dijemur agar kering dan dapat dimanfaatkan, biasanya kertas daur ulang seperti
ini dijual ke para pengrajin untuk selanjutnya dibuat menjadi barang bernilai
seni. Dengan demikian maka kita dapat menaggulangi masalah sampah yang ada di
sekitar kita, dan dapat memperoleh keuntungan dari hasil pemanfaatan sampah.
Daur ulang adalah proses untuk
menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya
sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi
penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi
polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan
proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan
sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan,
pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai, dan komponen utama
dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R
(Reuse, Reduce, and Recycle). Daur
ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam
secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang
adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan
material baru untuk proses produksi.
Material yang bisa didaur ulang terdiri
dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik.
Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang umumnya menggunakan sampah
biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses
daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa
didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara
garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran,
pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi. Pada pemahaman
yang terbatas, proses daur ulang harus menghasilkan barang yang mirip dengan
barang aslinya dengan material yang sama, contohnya kertas bekas harus menjadi
kertas dengan kualitas yang sama, atau busa polistirena bekas harus menjadi
polistirena dengan kualitas yang sama. Seringkali, hal ini sulit dilakukan
karena lebih mahal dibandingkan dengan proses pembuatan dengan bahan yang baru.
Jadi, daur ulang adalah proses penggunaan kembali material menjadi produk yang
berbeda. Bentuk lain dari daur ulang adalah ekstraksi material berharga dari
sampah, seperti emas dari prosessor komputer, timah hitam dari baterai, atau
ekstraksi material yang berbahaya bagi lingkungan, seperti merkuri.
Daur ulang adalah sesuatu yang luar
biasa yang bisa didapatkan dari sampah. Proses daur ulang alumunium dapat
menghemat 95% energi dan mengurangi polusi udara sebanyak 95% jika dibandingkan
dengan ekstraksi alumunium dari tambang hingga prosesnya di pabrik. Penghematan
yang cukup besar pada energi juga didapat dengan mendaur ulang kertas, logam,
kaca, dan plastik.
BAB. III
PEMBAHASAN
3.1 Sumber Limbah
Kertas
Seiring perkembangan zaman dan teknologi
diiringi perkembangan intelektual manusia yang mendorong manusia untuk terus
menuntut pendidikan formal di sekolah. Dari hal tersebut kebutuhan manusia akan
kertas juga akan terus meningkat. Sekolah merupakan lingkungan kecil dimana
manusia didalamnya membutuhkan kertas karena di luar sana masih banyak masyarakat
dari berbagai golongan yang juga menggunakan kertas sebagai kebutuhannya,
misalnya karyawan kantor, arsitek dan masih banyak lagi.
Limbah kertas berasal dari pengguna
kertas seperti di atas karena limbah kertas merupakan kertas yang sudah tidak
terpakai lagi oleh penggunanya sehingga penggunanya lebih cenderung
membuangnya. Limbah kertas juga terdiri dari berbagai jenis di antaranya,
kertas tulis, majalah, koran, karton ataupun pembungkus makanan.
3.2 Dampak Adanya
Limbah Kertas
Dampak kertas terhadap lingkungan
merupakan akibat negatif yang harus ditanggung alam karena keberadaan sampah
kertas. Dampak ini ternyata sangat signifikan. Sebagaimana yang diketahui,
kertas yang mulai digunakan sejak zaman dahulu sebagai alat bahan dasar untuk
menulis, kini telah menjadi barang yang sudah tidak terpisahkan dalam kehidupan
manusia. Kertas terbuat dari bahan dasar pohon, untuk memenuhi kebutuhan
manusia akan kertas maka ribuan pohon ditebang setiap tahunnya sehingga
mengakibatkan rusaknya hutan yang merupakan paru-paru dunia dan juga
mengakibatkan kelangkaan flora dan fauna.
Kebutuhan manusia yang berlebih terhadap
kertas mengakibatkan bertambahnya produksi sampah kertas di lingkungan sekitar.
Meskipun terbuat dari bahan organik yang bisa terurai, namun masih sering
ditemukan tumpukan sampah yang terdiri dari kertas. Hal ini tentunya menjadi
pemandangan yang tidak nyaman dan juga merupakan sumber penyakit. Ditambah lagi
Indonesia merupakan wilayah tropis yang curah hujan setiap tahunnya cukup tinggi
dengan jumlah hutan yang semakin berkurang akan mengakibatkan banjir, tanah
longsor, dan sebagainya. Dan ketika musim kemarau, cuaca yang panas akan sangat
terasa, serta pemanasan global yang akan terjadi semakin cepat.
3.3 Manfaat Dari Limbah
Kertas
Limbah kertas memiliki manfaat yang tak
terduga karena dapat didaur ulang menjadi art
paper dan dapat digunakan untuk membuat kerajinan tangan seperti kartu
ucapan, pelapis permukaan boks karton, tas, kap lampu, dan lain-lain. Pengolahan
sampah kertas ini sudah banyak digunakan seluruh masyarakat tanpa mereka sadar
bahwa bahan dari produk tersebut adalah dari sampah kertas.
Usaha ini sangat menarik karena dapat
menciptakan sesuatu benda baru yang bermanfaat tentunya dengan modal yang tidak
terlalu besar karena bahan baku utamanya adalah limbah kertas. Selain itu,
dengan usaha ini berarti kita telah membantu pemerintah untuk mengurangi volume
sampah yang ada. Bahkan dengan pengolahan yang sederhana dan dikombinasikan
dengan sampah alami dilingkungan sekitar kita maka aneka benda baru dapat
bermanfaat dengan penampilan baru yang kaya akan nuansa alami.
3.3.1
Nilai Ekonomi
Pengolahan sampah menjadi suatu produk
yang bernilai guna dapat menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat karena
produk pengolahan merupakan suatu barang yang tak jarang memilki nilai jual
tinggi. Dengan adanya kepedulian masyarakat terhadap pengolahan sampah tentunya
juga akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
3.3.2
Nilai Sosial
Kegiatan pengolahan limbah akan
meningkatkan kreativitas masyarakat terhadap apa saja yang ada di sekitarnya
khususnya pada limbah kertas. Selain itu, kegiatan pengolahan limbah kertas
biasanya dilakukan dalam suatu wadah atau kelompok-kelompok kecil yang dibentuk
masyarakat sehingga masyarakat akan bekerja sama dalam proses pengolahan limbah
kertas untuk menghasilkan suatu produk sehingga juga meningkatkan rasa sosialis
dalam masyarakat.
3.3.3
Nilai Budaya
Kegiatan pengolahan limbah kertas dapat
memunculkan ataupun mengembangkan suatu budaya yaitu budaya peduli lingkungan
dengan membuat produk berguna dari sampah.
3.4 Proses Pengolahan
Limbah Kertas Menjadi Barang Bernilai Guna
Pengolahan adalah proses untuk
menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya
sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi
penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi
polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan
proses pembuatan barang baru. Pengolahan adalah salah satu strategi pengelolaan
sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan,
pendistribusian dan pembuatan produk atau material bekas pakai, dan komponen
utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga adalam proses hierarki
sampah 3R (Reuse, Reduce, and Recycle).
Material yang bisa olah terdiri dari
sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik. Meskipun
mirip, proses pembuatan kompos yang umumnya menggunakan sampah biomassa yang
bisa didegradasi oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses pengolahan.
Pengolahan lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam
secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, pengolahan
adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan
material baru untuk proses produksi.
Pengolahan adalah sesuatu yang luar
biasa yang bisa didapatkan dari sampah. Proses pengolahan alumunium dapat
menghemat 95% energi dan mengurangi polusi udara sebanyak 95% jika dibandingkan
dengan ekstraksi alumunium dari tambang hingga prosesnya di pabrik. Penghematan
yang cukup besar pada energi juga didapat dengan menpengolahan kertas, logam,
kaca, dan plastik.
3.5 Produk Yang
Dihasilkan Dari Proses Daur Ulang Limbah Kertas
Geliat usaha saat ini memang memicu
kreativitas. Oleh sebab itu, seorang wirausaha harus selalu mengembangkan
kreativitas dan juga memperhatikan selera atau keinginan masyarakat pada saat
ini di karenakan dengan pertumbuhan penduduk di Indonesia yang semakin
meningkat dari tahun ke tahun mengakibatkan kebutuhan juga meningkat. Hal itu
yang mendorong semakin berkembangnya cara pandang dan persepsi konsumen
Indonesia tentang mode dan gaya hidup termasuk ketika memilih produk-produk
yang akan dijadikan sebagai hiasan rumah dan kantor.
Adapun produk-produk yang dihasilkan
dari hasil daur ulang limbah kertas diantaranya:
1.
Hiasan lampu
2. Bunga
3. Kap
lampu gantung
4. Keranjang
anyam
5. Vas
bunga
6. Tempat
alat tulis
7. Bingkai
foto
3.6 Keuntungan
Menggunakan Produk Daur Ulang
Banyak sekali keuntungan daur ulang
sampah dan limbah berbahaya, diantaranya dapat menghindari bahaya lingkungan,
melindungi sumber daya alam yang langka, memberikan manfaat ekonomi dan
mengurangi ketergantungan pada bahan baku dan energi alami.
3.6.1 Keuntungan dari segi lingkungan
Daur ulang sampah dan limbah berbahaya
dapat mengurangi konsumsi bahan baku serta dapat mengurangi volume limbah yang dibuang ke
alam. Daur ulang limbah berbahaya dapat berarti mengurangi polusi udara, air
dan tanah yang terkait dengan ekstraksi, pemurnian, dan pengolahan bahan baku.
Daur ulang juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. Ketika sampah dan limbah
berbahaya didaur ulang, lebih sedikit energi yang diperlukan untuk mengekstrak
dan memproses bahan baku untuk proses produksi. Dan, ketika kebutuhan energi
dari alam menurun, kebutuhan akan bahan bakar dari fosil menurun maka akan
lebih sedikit karbon dioksida yang dipancarkan ke atmosfer. Emisi polutan udara
lainnya dapat dikurangi juga, karena daur ulang sampah dan limbah berbahaya
dapat menurunkan pelepasan racun udara dari pembakaran sampah.
3.6.2
Keuntungan dari segi ekonomi
Daur ulang sampah dan limbah berbahaya
tidak hanya menguntungkan dari segi lingkungan, akan tetapi juga dari segi
ekonomi. Karena daur ulang sampah dan limbah berbahaya dapat meningkatkan
efisiensi produksi dan mengurangi biaya yang terkait dengan pembelian bahan
baku bagi perusahaan dan pengelolaan sampah bagi society. Dalam hal ini perusahaan juga dapat mengambil manfaat dari
citra "green product" yang
melekat pada produk mereka, serta citra perusahaan yang memiliki usaha untuk
melindungi dan menjaga kelestarian lingkungan. Sebagai contoh, sebuah
perusahaan yang peduli dengan pengolahan limbah produksi mereka atau
menggunakan bahan daur ulang sebagai bahan baku produk mereka akan dapat
meningkatkan goodwill dengan pemegang
saham serta konsumen yang selanjutnya dapat membedakan diri dari para
pesaingnya.
3.7 Target Pemasaran
Produk Daur Ulang Limbah Kertas
Dalam suatu perusahaan pasti akan
memiliki target atau segmentasi pasar yang dituju untuk mengembangkan usaha
yang diproduksi oleh perusahaan. Yang menjadi target pemasaran produk daur
ulang dari limbah kertas ini adalah masyarakat umum, ibu rumah tangga, dan
remaja-remaja perempuan.
3.8 Strategi Pemasaran
Produk Daur Ulang Limbah Kertas
Cara pengembangan produk daur ulang
limbah kertas adalah dengan menawarkan produk-produk dengan inovasi baru dan memperhatikan
selera atau keinginan masyarakat pada saat ini.
Konsep pemasaran sekarang ini menjadi
lebih nyata diterapkan diberbagai macam
jenis usaha yang ada di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan semakin
tingginya tingkat persaingan untuk
memperebutkan pangsa pasar yang potensial yang menjadi target market dari
setiap jenis usaha yang ada.
Strategi
pemasaran produk daur ulang limbah kertas adalah dengan:
1. Menciptakan
berbagai produk kerajinan tangan dari limbah sampah yang unik dan memiliki ciri
khas sehingga tidak mudah ditiru oleh perusahaan lain.
2. Mendaftarkan
produk hasil kerajinan tangan kepada lembaga terkait sehingga produk Anda akan
mendapatkan hak paten dimana orang tidak akan bisa dengan mudah melakukan
peniruan.
3. Melakukan
promosi menggunakan berbagai macam cara seperti memanfaatkan media sosial untuk
menjaring para konsumen dari berbagai kalangan, membuat brosur, kartu nama atau
bisa juga dengan memasang iklan di media-media massa. Pilih nama yang khas dan
mudah diingat untuk produk Anda sehingga mampu menggambarkan bisnis yang Anda
jalankan.
4. Mengikuti
acara pameran kerajinan tangan baik yang diadakan oleh Dinas Pedagangan, Dinas
Pariwisata Daerah maupun pameran-pameran lain yang banyak dikunjungi oleh
konsumen baik dari dalam maupun dari luar negeri.
5. Memasarkan
melalui komunitas-komunitas atau perkumpulan seperti arisan.
3.9 Prospek Dalam
Pengembangan Produk Daur Ulang Limbah Kertas
Usaha dengan bahan baku barang bekas
masih sangat minim ditemukan, padahal barang bekas yang kita temui sehari-hari
sebenarnya masih dapat digunakan kembali. Banyak sekali orang yang memandang
sebelah mata pemakaian barang yang terbuat dari barang bekas ini dapat mengurangi
timbunan sampah. Oleh karena itu, kerajinan dari barang bekas ini tergolong
bisnis yang cukup menggiurkan. Peminat produk barang bekas sebenarnya cukup
banyak karena mereka ingin dapat berpartisipasi dalam mengurangi sampah. Bisnis
kerajinan dari bahan bekas ini tidak perlu modal besar karena hanya membutuhkan
barang bekas sebagai bahan serta kreativitas yang tinggi.
Usaha kesenian dari barang bekas ini
merupakan kategori dalam menjual keahlian, sehingga yang diperlukan kreativitas
untuk merancang kesenian tersebut. Selain itu, tidak mudah menjadi pengusaha
produk ini, karena harus dapat membaca situasi lingkungan eksternal. Hal ini
adalah kunci pokok untuk berhasil. Kesenian dari barang bekas digolongkan dalam
alternatif mencari penghasilan tambahan dengan membuka usaha sendiri. Akan
tetapi diperlukan pengorbanan waktu, tenaga, dan biaya apabila ternyata sistem
yang dibangun gagal.
3.10 Tantangan Yang Dihadapi
Dalam Mengembangkan Produk Daur Ulang Limbah Kertas Menjadi Produk Bernilai
Ekonomis
Dalam melakukan suatu usaha, kita perlu
memperhitungkan resiko kerugian agar kita mampu meminimalisasi kerugian untuk
kemajuan usaha yang akan kita kelola. Seperti halnya dengan pembuatan produk
dari bahan kertas daur ulang. Adapun resiko atau tantangan yang dihadapi
adalah:
1. Peralatan
yang ada dirumah rusak sehingga memerlukan modal untuk pembelian peralatan baru
agar usaha ini tetap berjalan.
2. Barang
yang dijual kurang diminati pasar karena banyak produk-produk yang dijual
dengan bahan yang bukan terbuat dari kertas daur ulang.
3. Kurangnya
antusias masyarakat untuk berkreasi menggunakan bahan baku kertas bekas.
4. Masyarakat
kurang tertarik terhadap produk hasil kertas daur ulang.
3.11 Cara Menghadapi
Tantangan
1.
Menetapkan sasaran konsumen.
2.
Memilih media promosi yang tepat.
3.
Meyakinkan masyarakat atau konsumen bahwa produk hasil daur ulang tidak kalah
saing dengan produk lain yang bukan berasal dari daur ulang.
4.
Mengajak masyarakat turut melestarikan hutan dan lingkungan dengan menggunakan
produk hasil daur ulang.
5.
Menciptakan berbagai produk kerajinan tangan dari limbah sampah yang unik dan
memiliki ciri khas.
6.
Mendaftarkan produk hasil kerajinan tangan kepada lembaga terkait sehingga
masyarakat percaya dengan kualitas produk.
7.
Selalu melakukan inovasi dengan memperhatikan keinginan pasar.
BAB. IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Kertas
bekas adalah kertas yang sudah pernah terpakai. Kertas bekas merupakan hal
kecil yang sering dilupakan, namun dapat menjadi masalah yang sangat besar
apabila tidak ditangani secara serius. Sampah kertas bekas yang awalnya hanya
mengotori rumah, dapat diolah menjadi barang-barang yang memiliki fungsi
sehingga bisa dipakai serta mempunyai nilai seni dan nilai ekonomis yang
tinggi. Kertas-kertas bekas tersebut dapat diolah menjadi berbagai macam produk
kerajinan seperti kap lampu, vas bunga, tempat tisu, tempat majalah, keranjang
buah, tempat pensil, baki, keranjang sampah, dompet, wadah perhiasan, wadah
telepon genggam, tempat pakaian kotor, asbak, hiasan dinding, dan lain-lain.
Kini manusia dapat menemukan solusi yang menjajikan tentang sampah kertas
bekas. Jika Masyarakat dapat memanfaatkan, mengembangkan, mengaplikasikan,
mengolah, dan mengelola dengan baik maka masalah sampah kertas-kertas bekas
dapat teratasi.
4.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan agar manusia
dapat lebih mengetahui manfaat dari sampah kertas yang berguna bagi masyarakat.
Sehingga kita dapat mengembangkan karya atau seni yang ada dalam diri tiap
individu, menambah nilai ekonomis dari suatu barang, serta turut menjaga
lingkungan dari penumpukan sampah.