Minggu, 18 Oktober 2015

Makalah Bentuk dan Bagan Organisasi

BAB. I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang dinamis, ketidakterbatasan kebutuhan manusia dan keterbatasan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhanya telah menghadapkan manusia untuk hidup berorganisasi. Hal ini didukung pula dengan karakteristik manusia sebagai makhluk sosial yang tidak memungkinkan hidup wajar tanpa berorganisasi. Organisasi telah dibentuk sejak manusia pertama hidup di muka bumi, sekelompok manusia yang mempunyai orientasi dan tujuan yang relatif sama berhimpun dan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut.
Organisasi merupakan satu disiplin ilmu yang sangat menarik untuk dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memahami organisasi secara baik, maka penulis akan membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan hakikat organisasi dan prinsip-prinsip yang ada didalamnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Memahami pengertian dan bentuk organisasi penting karena dapat membantu kita untuk membentuk suatu tim kerja atau aktivitas tertentu. Organisasi identik dengan invidu ataupun sekelompok individu yang terstruktur dan sistematis yang tergabung dalam suatu sistem. Pengertian organisasi adalah wadah untuk sekelompuk individu untuk berinteraksi dalam wewenang tertentu. Organisasi yang dibentuk terdiri dari berbagai kelompok yang memiliki kepentingan bersama untuk mencapai tujuan tertentu secara bersama. Siapapun memerlukan pengalaman dalam organisasi, ini dikarenakan manusia adalah makhluk sosial yang pasti akan berinteraksi dengan orang lain. Dengan bekerja sama dengan yang lain maka pekerjaan akan terasa lebih ringan. Selain itu pekerjaan atau tugas akan lebih cepat terselesaikan dibandingkan kita hanya bekerja seorang diri.
Ada beberapa macam bentuk organisasi, antara lain bentuk organisasi lini, organisasi lini dan staff, organisasi fungsional, organisasi lini dan fungsional, organisasi lini, fungsional, dan staff, dan organisasi komite.
B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Seperti apa bentuk organisasi lini?
2.      Seperti apa bentuk organisasi lini dan staff?
3.      Seperti apa bentuk organisasi fungsional?
4.      Seperti apa bentuk organisasi lini dan fungsional?
5.      Seperti apa bentuk organisasi lini, fungsional, dan staff?
6.      Seperti apa bentuk organisasi komite?

C.     Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui tentang organisasi lini.
2.      Untuk mengetahui tentang organisasi lini dan staff.
3.      Untuk mengetahui tentang organisasi fungsional.
4.      Untuk mengetahui tentang organisasi lini dan fungsional.
5.      Untuk mengetahui tentang organisasi lini, fungsional, dan staff.
6.      Untuk mengetahui tentang organisasi komite.












BAB. II
LANDASAN TEORI

Dikatakan organisasi jika ada aktivitas atau kegiatan yang dikerjakan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama dan dilakukan oleh dua orang atau lebih dan bukan satu orang. Karena jika kegiatan itu dilakukan oleh satu orang bukan dikatakan organisasi. Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Untuk memahami organisasi secara baik, maka perlu kiranya kita berangkat dari berapa defenisi yang ada untuk mewakili pemahaman setiap orang di antaranya:
1.      James D. Mooney (1974) mengutarakan bahwa organisasi adalah setiap bentuk kerja sama manusia untuk mencapai tujuan bersama.
2.      Ralp Currier Davis (1951) berpendapat bahwa organisasi adalah suatu kelompok orang-orang yang sedang bekerja kearah tujuan bersama dibawah satu kepemimpinan.
3.      Herbert A. Simon (1958) mengatakan bahwa organisasi adalah suatu rencana mengenai usaha kerja sama yang mana setiap peserta mempunyai peranan yang diakui untuk dijalankan dan kewajiban-kewajiban atau tugas-tugas untuk dilaksanakan.
4.      Drs. Dydiet Hardjito, M.Sc. organisasi  adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar yang memungkinkan anggota mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai melalui individu secara terpisah.
5.      Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
6.      Stephen P. Robbins menyatakan bahwa organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
7.      Prof. Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikan organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua  orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
8.      Drs. Malayu S.P. Hasibuan mengatakan organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
9.      Prof. Dr. Mr. Pradjudi Armosudiro mengatakan organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
10.  Paul Preston dan Thomas Zimmerer mengatakan bahwa organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. (Organization is a collection people, arranged into groups, working together to achieve some common objectives).
11.  Menurut Maringan (2004) pengertian organisasi dapat dibedakan pada dua macam, yaitu:
·         Organisasi sebagai alat dari manajemen artinya organisasi sebagai wadah atau tempat manajemen sehingga memberikan bentuk manajemen yang memungkinkan manajemen bergerak atau dapat dikaitkan.
·         Organisasi sebagai fungsi manajemen artinya organisasi dalam arti dinamis (bergerak) yaitu organisasi yang memberikan kemungkinan tempat manajemen dapat bergerak dalam batas-batas tertentu. Dinamis berarti baa organisasi itu bergerak mengadakan pembagian pekerjaan. Misalnya pimpinan harus ditempatkan di bagian yang strategis.
·         Hakekat oragnisasi menurut Edgar H. Shein dalam bukunya the Psychology of Organization (1982) organisasi adalah koordinasi yang direncanakan mengenai kegiatan-kegiatan sejumlah orang untuk mencapai tujuan bersama melalui pembagian kerja dan fungsi berdasarkan tingkatan otoritas (kewenangan) dan tanggung jawab.
Dengan definisi ini, pada hakekatnya dalam sebuah organisasi diperlukan sejumlah pesyaratan atau gagasan, antara lain:
o    Bahwa organisasi memerlukan pengembangan dan pemeliharaan koordinasi.
o    Bahwa didalam organisasi terdapat tujuan bersama yang pencapaianya harus di upayakan semaksimal mungkin.
o    Di dalam Organisasi tedapat pembagian kerja (division of labor).
o    Seluruh kegiatan dalam organisasi harus menciptakan keterpaduan (integration), menekankan bahwa objek koordinasi pada dasarnya bukan orang tetapi kegiatan atau pekerjaan.
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah sekumpulan dari beberapa orang yang melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan bersama. Dan dalam setiap organisasi terdapat tiga unsur dasar yaitu orang-orang, kerjasama dan tujuan yang hendak dicapai. Organisasi juga harus memiliki lima fenomena penting yaitu:
§  Organisasi harus mempunyai tujuan.
§  Organisasi harus mempunyai program, kegiatan strategi dan metode untuk mencapai tujuan organisasi.
§  Organisasi harus mempunyai pimpinan atau manajer yang bertanggung jawab terhadap organisasi itu dalam mencapai tujuan.
§  Organisasi itu terdiri dari dua orang atau lebih.
§  Organisasi itu harus ada kerjasama.













BAB. III
PEMBAHASAN

A.    Bentuk Organisasi Lini
Bentuk organisasi lini yang diciptakan oleh Henry Fayol ini merupakan bentuk yang paling sederhana dan paling tua dalam organisasi. Bentuk ini menggambarkan tekanan bahwa wewenang organisasi dipegang langsung oleh manajemen puncak atau manajer atas yang diterapkan pada karyawannya untuk mencapai keberhasilan.
Namun demikian manajer-manajer departemen masih diberi kesempatan untuk membuat pengambilan keputusan bagi departemennya, tetapi tetap dalam komando manajemen puncak. Atau, bisa juga didefinisikan sebagai bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah yang dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun Tetangga.

·         Memiliki ciri-ciri:
1.      Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang.
2.      Jumlah karyawan sedikit.
3.      Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi.
4.      Belum terdapat spesialisasi.
5.      Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan.
6.      Struktur organisasi sederhana dan stabil.
7.      Organisasi tipe lini biasanya organisasi kecil.
8.      Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan).

·         Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe lini adalah:
1.      Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik
2.      Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan)
3.      Koordinasi lebih mudah dilaksanakan
4.      Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat
5.      Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan.
6.      Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi
7.      Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat
8.      Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan.
9.      Adanya penghematan biaya
10.  Pengawasan berjalan efektif

·         Kelemahan-kelemahan organisasi lini:
1.      Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi.
2.      Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri
3.      Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter atau diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
4.      Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengambil inisiatif sendiri.
5.      Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan.
6.      Kurang tersedianya staf ahli.


B.     Bentuk Organisasi Lini dan Staff
Organisasi  lini  dan  staff   diciptakan  oleh  Harrington  Emerson.   Organisasi  lini  dan  staff   merupakan  bentuk organisasi  yang  mengambil  kelebihan­kelebihan  dari  organisasi  lini  seperti  adanya  pengawasan  secara  langsung, serta  mengambil  kelebihan­kelebihan  dari  organisasi  staff   seperti  adanya  spesialisasi  kerja.
Organisasi  lini  dan  staff merupakan kombinasi dari organisasi lini, asas komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas, pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pemikiran, saran-saran, data, dan informasi yang dibutuhkan.

·         Memiliki ciri-ciri:
1.      Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
2.      Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff
3.      Terdapat dua kelompok wewenang yaitu lini dan staff
4.      Jumlah karyawan banyak
5.      Organisasi besar, bersifat komplek
6.      Adanya spesialisasi

·         Keuntungan penggunaan bentuk organisasi lini dan staff:
1.      Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
2.      Adanya tugas yang jelas antara pimpian staff dan pelaksana
3.      Tipe organisasi lini dan staff fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil.
4.      Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan sumbangn pemikiran dari staff.
5.      Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.
6.      Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan spesialisasinya.
7.      Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
8.      Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli.

·         Kelemahan-kelemahan dari bentuk organisasi lini dan staff:
1.      Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat.
2.      Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal.
3.      Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting.
4.      Pimpinan lini mengabaikan advis (nasihat) staff.
5.      Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai pekerjaan antara pejabat lini dan staff tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang.
6.      Penggunaan staff ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar.
7.      Kemungkinan pimpinan staff melampaui kewenangan staffnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini.
8.      Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.

C.     Bentuk Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional adalah suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus. Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh Frederick W. Taylor. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari satu orang atasan yang berberda-beda.
Didalam lembaga pendidikan khususnya di Indonesia, pada umumnya menggunakan struktur organisasi fungsional. Struktur organisasi ini sangat cocok diterapkan karena dapat memudahkan melakukan pengawasan.

·         Memiliki ciri-ciri:
1.      Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan.
2.      Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan.
3.      Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis.
4.      Target-target jelas dan pasti
5.      Pengawasan ketat
6.      Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi

·         Keuntungan-keuntungan menggunakan organisasdi fungsional:
1.      Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal
2.      Para pegawai bekerja sesuai keterampilannya masing-masing
3.      Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan
4.      Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar dan tertib.
5.      Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi.
6.      Pembidangan tugas menjadi jelas

·         Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional:
1.      Pekerjaan seringkali sangat membosankan
2.      Sulit mengadakan perpindahan karyawan atau pegawai dari satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja.
3.      Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan.

D.    Bentuk Organisasi Lini dan Fungsional
Suatu  bentuk  organisasi  dimana  wewenang  dari  pimpinan  tertinggi  dilimpahkan  kepada  perkepala  unit   (kepala bagian)  untuk  mengambil  keputusan  dalam  bidang  pekerjaan  tertentu  dan  selanjutnya  pimpinan  tertinggi  tadi masih  melimpahkan  wewenang  kepada  pejabat   fungsional  yang  melaksanakan  bidang  pekerjaan  operasional  dan hasil  tugasnya  diserahkan  kepada  kepala  unit   terdahulu  tanpa  memandang  eselon  atau  tingkatan.

·         Memiliki ciri-ciri:
1.      Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.
2.      Terdapat spesialisasi yang maksimal
3.      Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja

·         Kelebihan organisasi lini dan fungsional:
1.          Solidaritas tinggi
2.          Disiplin tinggi
3.          Produktivitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal
4.          Pekerjaan-pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan

·         Kelemahan:
1.          Kurang fleksibel
2.          Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang.
3.          Spesialisasi memberikan kejenuhan

E.     Bentuk Organisasi Lini, Fungsional, dan Staff
Organisasi  ini  merupakan  perkembangan  lebih  lanjut   atau  merupakan  gabungan  dari  organisasi  yang  berbentuk  lini, fungsional  dan  staff.

·         Memiliki ciri-ciri:
1.          Organisasi besar dan kadang sangat ruwet
2.          Jumlah karyawan banyak.
3.          Mempunyai 3 unsur karyawan pokok:
o   Karyawan dengan tugas pokok (line personal)
o   Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal)
o   Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group)

F.      Bentuk Organisasi Komite
Organisasi komite adalah bentuk organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan dengan pluralistik manajemen.

·         Organisasi komite terdiri dari:
1.          Executive Committe (Pimpinan komite), yaitu para anggotanya mempunyai wewenang lini.
2.          Staff Committee, yaitu orang-orang yang hanya mempunyai wewenang staf.

·         Memiliki ciri-ciri:
1.      Adanya  dewan  dimana  anggota  bertindak  secara  kolektif
2.      Adanya  hak,   wewenang  dan  tanggung  jawab  sama  dari  masing­masing  anggota  dewan.
3.      Asas  musyawarah  sangat   ditonjolkan
4.      Organisasinya  besar  dan  struktur  tidak  sederhana
5.      Biasanya  bergerak  dibidang  perbankan,   asuransi,   dan niaga.

·         Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah:
1.      Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan.
2.      Kepemimpinan yang bersifat otokratis sangat kecil
3.      Pengembangan karier terjamin

·         Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah:
1.      Proses decision making sangat lamban karena melibatkan banyak orang.
2.      Biaya operasional rutin sangat tinggi.
3.      Jika ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab.









BAB. IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Organisasi identik dengan invidu ataupun sekelompok individu yang terstruktur dan sistematis yang tergabung dalam suatu sistem. Organisasi adalah wadah untuk sekelompuk individu untuk berinteraksi dalam wewenang tertentu. Organisasi yang dibentuk terdiri dari berbagai kelompok yang memiliki kepentingan bersama untuk mencapai tujuan tertentu secara bersama.
Siapapun memerlukan pengalaman dalam organisasi, ini dikarenakan manusia adalah makhluk sosial yang pasti akan berinteraksi dengan orang lain. Dengan bekerja sama dengan yang lain maka pekerjaan akan terasa lebih ringan. Selain itu pekerjaan atau tugas akan lebih cepat terselesaikan dibandingkan kita hanya bekerja seorang diri.
Ada beberapa macam bentuk organisasi, antara lain bentuk organisasi lini, organisasi lini dan staff, organisasi fungsional, organisasi lini dan fungsional, organisasi lini, fungsional, dan staff, dan organisasi komite.

B.     Saran
Adapun  hal­hal  penting  yang  hendaknya  dipenuhi  dalam  membentuk  suatu  organisasi  agar organisasi  dapat berjalan  dengan  efektif adalah waktu. Untuk  dapat   berpatisipasi  diperlukan  waktu.   Waktu  yang  dimaksudkan  disini  adalah  untuk memahamami  pesan  yang  disampaikan  oleh  pemimpin.   Pesan  tersebut mengandung  informasi  mengenai  apa  dan bagaimana  serta  mengapa  diperlukan  peran  serta. Bilamana  dalam  kegiatan  partisipasi  ini  diperlukan  dana  perangsang,   hendaknya  dibatasi  seperlunya  agar  tidak menimbulkan  kesan  “memanjakan”,   yang  akan  menimbulkan  efek  negatif.

Bila  partisipasi  diadakan  untuk  menentukan  suatu  kegiatan  hendaknya  didasarkan  kepada  kebebasan  dalam kelompok,   artinya  tidak  dilakukan  pemaksaan  atau  penekanan  yang  dapat   menimbulkan  ketegangan  atau gangguan  dalam  pikiran  atau  jiwa  pihak­pihak  yang  bersangkutan. Hal  ini  didasarkan  kepada  prinsip  bahwa partisipasi  adalah  bersifat persuasif.